Rabu, 05 Desember 2012

Wanita di Foto Itu



                                                         
Minggu pagi Zivi dijemput oleh Fauzan. Fauzan merupakan orang terdekat Zivi, awalnya mereka pacaraan tapi karna ada masalah yang membuat mereka memutuskan untuk mengubah pacaran menjadi hubungan sebatas teman, meski sebenarnya Zivi ragu dengan keputusannya itu. Fauzan membawa Zivi ke rumah neneknya, karna saat itu ada acara pernikahan tante Fauzan.
Sesampainya di rumahnya nenek Zivi hanya duduk diam seperti orang asing yang kebingungan mencari jalan pulang, ya itulah kebiasaan buruk Zivi, kaku dan gag PD_an. Sedangkan Fauzan sibuk membantu jalannya acara itu. Sesekali Fauzan menghampiri Zivi yang melongo’ seperti orang bego’. Hmm entah apa yang ada dipikiran Fauzan, hingga dia bisa cinta dengan cewek super aneh, kadang-kadang menyebalkan, suka marah-marah gag jelas. Apa mungkin Fauzan gag waras kali yah? Haha.
Waktu makan siang Fauzan menghampiri Zivi dan duduk di sebelahnya. Orang-orang sedang menikmati semua hidangan yang disiapkan orang rumah, keramaian, keceriaan terpancar di wajah semua orang. Kedua mempelai baru saja resmi menjadi suami istri dan siap menjalani proses pernikah dengan menjadi raja dan ratu seharian. Iihh, gag kebayang lelahnya menjalani hari itu, duduk selama ber jam-jam seperti patung. Kemudian Fauzan dipanggil untuk membantu, fauzan memberikan hp_nya kepada Zivi untuk dititipkan “nong, pegangkan hp odox ya” nong itu panggilan Fauzan untuk Zivi. Dan odox adalah panggilan Zivi untuk Fauzan. Mmm dari pada bete’ mendingan melihat-lihat isi hp Fauzan, itu pikir Zivi. Zivipun asik meng otak atik hp Fauzan,dan membuka folder image. Terdapat banyak foto-foto, kebanyakan foto Fauzan bersama teman-temannya. Setelah melihat-lihat dan mengamati, ada satu foto yang sedikit membuat Zivi merasa gag nyaman untuk dirinya. Zivi mulai berpikir yang aneh-aneh tentang Fauzan dan marasa keputusannya untuk menjalin hubungan sebatas teman dengan Fauzan, keputusan yang tepat.
Setelah hampir 30 menit Fauzan sibuk membantu dan meninggalkan Zivi sendiri, akhirnya Fauzan datang menghampiri dan kembali duduk di sebelah Zivi, sebuah kursi di teras rumah nenek Fauzan. Tapi Zivi mulai merasa gag nyaman dengan kehadiran Fauzan di dekatnya, meskipun begitu Zivi berusa untuk tidak memperlihatkan suasana hatinya saat itu yang bener-beber gag enak. Untuk menenangkan suasana hatinya yang sedang kacau, Zivi memutuskan untuk mengirim message kepada teman dekatnya ”Deka”  yang juga merupakan teman sekelasnya. Fauzan mengajak Zivi makan “makan yuk, udah siang ne?”, tetapi Zivi menolak dengan alasan masing kenyang “gag ah, nanti aja. Masih kenyang”, yaa memang begitulah adanya. Akhirnya Fauzan memutuskan untuk makan duluan, karna Zivi yang menolak diajak makan bareng. Fauzanpun menghabiskan makanan yang ada di piring yang sedang dipegangnya.
Orang-orang menyakan mengapa Zivi belum juga makan “lho Zivi koq gag makan ? Sedangkan Fauzan sudah selesai menghabiskan makanannya”. Wanita, wanita di foto itu yang membuat napsu makan Zivi menjadi hilang. Di foto itu Fauzan dan seorang wanita terlihat mesra yang jika dipikir sebatas teman bukanlah hal wajar, sedangkan mereka belum lama putus. Sayangnya foto itu gag jelas dan sangat sulit untuk dilihat di tempat yang terpancar sinar matahari dengan jelas, Zivi ngomel dalam hati “Uhh, susah banget sih liatnya?”. Tapi Zivi gag nyerah, ia terus berpikir bagaimana caranya agar bisa melihat dengan jelas sosok wanita yang bersama Fauzan di foto itu tanpa sepengetahuan Fauzan.
Pikiran-pikiran jelek tentang Fauzan, terus menghampiri Zivi. Dan hal ini membuatnya merasa gag nyaman dan ingin menjauh secepatnya dari Fauzan, bahkan untuk menjalin hubungan sebatas temanpun rasanya gag ingin. Yaa begitulah wanita senang menyimpan unek-uneknya yang akan menjadi bumerang, jika ia sudah lelah memendamnya dan merasakan kepedihan sendiri tanpa satu orangpun yang tahu. Sifat wanita memang aneh, misterius, dan sangat sulit untuk ditebak keinginannya. Tapi meskipun begitu, laki-laki slalu membutuhkan kehadiran sosok wanita. Tanpa wanita hidupnya hampa, bagai mandi gag memakai sabun, nyuci pakaian gag memakai deterjen. Sedikit mengingatkan orang-orang yang malas nyuci, pakaiannya numpuk di kamar menjadi tempat peristirahatan nyamuk dan tempat tikus-tikus bermain. Hehe viss
Setelah lewat dari tiga puluh menit lamanya, akhirnya Zivi mendapat ide untuk bisa melihat dengan jelas sosok wanita di foto itu, Zivi memutuskan untuk mengetahui siapa wanita yang bersama Fauzan di foto itu. Zivi mengaktifkan Bluetooth di hp_nya dan mengirim foto itu tanpa sepengetahuan Fauzan. Usaha Zivi sukses, Fauzan gag curiga sama sekali apalagi sampai tahu apa yang dilakukan Zivi dan yang dipikirkan Zivi tentang dirinya yang tidak-tidak. Bahkan berniat untuk menghindar dari Fauzan, memutuskan hubungan apapun agar terhindar dari sosok Fauzan yang meskipun saat itu hubungan mereka tidak lagi pacaran tapi rasa sayang slalu ada.
Oohh Tuhan, Zivi kaget melihat wanita yang bersama Fauzan di foto itu. Yang tadinya kesal, marah, dan sedikit ilfil, berubah menjadi rasa malu yang gag bisa diungkapkan dengan kata-kata “masya Allah bodohnya aku, mengapa aku bisa lupa dengan foto ini? Kenapa aku gag kenal dengan diriku sendiri?” Karna sosok wanita bersama Fauzan yang ada di foto itu adalah dirinya sendiri. Foto itu diambil saat Fauzan datang menjenguk Zivi yang sedang sakit, di kost. Zivi adalah anak kost, menetap di kost pada hari-hari kuliah dan pulang ke rumah hanya saat liburan. Zivi sangat malu dengan kejadian ini, ia malu pada dirinya sendiri, ia malu karna gag kenal dengan dirinya, malu sudah berpikiran jejek tentang Fauzan.
Salah tingkah, itulah yang dialami Zivi setelah mengetahui sosok wanita di foto itu yang ternyata adalah dirinya sendiri. Zivi malu dan gag tahu apa yang harus dilakukannya, apa yang akan dilakukan Fauzan bila mengetahui hal ini. Zivi bingung harus bagaimana, apa perlu menceritakan hal ini dan meminta maaf pada Fauzan? Atau lupakan saja kejadian ini, toh Fauzan juga gag menyadarinya?
Adik Fauzan membawakan makanan untuk Zivi, adik Fauzan yang tidak lain merupakan teman Zivi. Zivipun makan dan menghibur diri yang sempat sedikit stress yang berakibat malu sendiri. Kemudian Zivi memutuskan untuk berdiam diri dan tidak menceritakan hal ini pada Fauzan, alasan utamanya karna malu dan takut di ejek Fauzan. Gag lama kemudian seusai Zivi makan, ia berpamitan dengan orang rumah. Semuanya menahan kepulangan Zivi dan memintanya untuk berada lebih lama di tempat itu, tapi Zivi menolak dan tetap ingin pulang ke rumah, akhirnya Fauzan mengantarnya pulang tanpa tahu kejadian yang memalukan tadi.







Cerita ini ditulis berdasarkan kisah nyata, tempat, waktu dan suasana adalah nyata, hanya nama dari tokoh utama yang menggunakan nama samaran. Jadi, apabila terdapat kasamaan, itu hanyalah unsur kebetulan dan tidak disengaja karna cerita ini ditulis tanpa meniru dari apa atau siapapun.
Cerpen ini ditulis bertujuan untuk menyampaikan maaf atas kekeliruan dan kesalahan yang sudah beberapa bulan ini disembunyikan dari korban pemikiran jelek si Penulis.


                                                                                       
                                                                 Penulis,                                                                                                      
                                                Dea Kost, 29 November 2011

                                       
                                        Miong


                                                                    

Selasa, 30 Oktober 2012

Dari yang tercinta

Assalamu alikum warahmatullahi wabarokatu

Ya Allah, pagi-pagi bangun tidur dapat kado di atas bantalku, tidur semalaman aku gag sadar ada kado di situ. Perlahan ku buka dengan bantuan gunting kecil berwarna hitam biru, ku buka dan ku lihat benda apa di dalamnya.

Subhanallah, hatiku berubah jadi dag dig dug setelah melihat kotak berwarna merah berbentuk anak ayam, bermacam tebakan muncul di benakku sebelim membukanya, dan ternyata isinya sebuah cin-cin mungil bermata putih. Hatiku belum hilangan penasaran sampai di situ, ku cari apa pesan yang tersirat dari kado special dari dia yang tercinta, pesan di kertas yang berbentuk love bertuliskan ;

"Met ultah honey, panjang umur dan sehat selalu.
Satu cinta untuk selamanya"

Odox

Hmmm, entah seperti apa suasana hatiku saat ini. Senang, haru dan gag nyangka. Meski yang ku harapkan belum terjadi, gag apalah. Sabar aja nunggu takdir indah dariNya, perlahan tapi pasti ia akan menghampiriku.

Umurku sekarang udah genap 21, itu artinya umur yang tidak bisa diperhitungkan lagi, tambah dewasa insya Allah. Kurangi hal-hal yang mengarah kenak-kanakan, dan tingkatkan kematangan dalam berpikir dan bertindak.


In My Birthday

Assalamu alaikum warahmatullahi wabarokatu

Alhamdulillah, tak hentinya ku panjatkan rasa syukur ini padaNya, pada Dia yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Alhamdulillah ya Allah, telah diberikan kesempatan menghirup udara alamMu ini, telah diberikan rizkiMu yang kadang tak diduga datangnya, tlah Engkau hadirkan orang-orang yang slalu setia menemani perjalanan panjang hambaMu ini, tlah Engkau limpahkan kasih sayangMu yang kadang tak hamba sadari.
Semua itu ku dapatkan dengan gratis dariNya.

Tak terasa umurku bertambah, usia di dunia ini makin berkurang. Tahun ini, ku berharap sesuatu yang beda terjadi dalam hidupku. Tapi entahlah, kemungkinan itu sangat kecil ku alami, ya aku hanya bisa berharap dan berdoa, dan meminta padaNya untuk dijabah.

Aamiin, ya Allah...
v.v

Selasa, 16 Oktober 2012

Makalah Sosiolinguistik



TUGAS INDIVIDU
ANALISIS CAMPUR KODE BAHASA DAERAH DALAM BAHASA INDONESIA
 DI KAMPUS STKIP-PGRI PONTIANAK

                               Dosen                  :    Al Ashadi, S.Pd
                               Mata Kuliah       :    Sosiolinguistik

Disusun Oleh :

ELIYANI
NIM : 511000212

Kelas   : A sore
Semester : 3 (Ganjil)
Prodi :            Bahasa dan Sastra Indonesia

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
(STKIP-PGRI)
PONTIANAK
2012

KATA PENGANTAR
           
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat serta hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikkan laporan pengamatan ini dengan baik.
Alhamdulillah, akhirnya selesai juga menyusun laporan pengamatan yang berjudul”Analisis Campur Code Bahasa Daerah Dalam Bahasa Indonesia di kampus STKIP-PGRI Pontianak”. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah sosiolinguistik yaitu bapak Al Ashadi Alimin,S.Pd. Yang telah membimbing kami dalam mempelajari materi ini.
Harapan saya dengan adanya laporan pengamatan ini, kita semua dapat menpelajarinya dengan baik guna memperoleh ilmu pengetahuan serta meningkatkan  wawasan. Dalam pembuatan laporan pengamatan ini, kami juga mengharapkan adanya kritik dan saran dari berbagai pihak. Agar menjadi motivasi untuk kami dalam pembuatan laporan pengamatan yang lebih baik lagi.
Akhir kata penyusun mengucapakan banyak terima kasih kepada rekan-rekan yang telah banyak membantu dalam pembuatan laporan pengamatan ini, sehingga setiap pembelajaran yang kita peroleh dapat bermanfaat untuk kita semua.
                            

Pontianak, 2 Januari 2012

PENYUSUN




DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................................... ii

BAB   I      PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang......................................................................................1
B.  Masalah ................................................................................................ 2
C.  Tujuan................................................................................................... 2
D.  Manfaat................................................................................................. 2
BAB   II    PEMBAHASAN
A.  Landasan Teori...................................................................................... 3
B.  Deskripsi Hasil Pengamatan.................................................................. 3
a.       Hasil Pengamatan...................................................................... 6
b.      Lokasi Pengamatan................................................................... 6
c.       Alat Pengamatan.........................................................................7
BAB   III   PENUTUP
A.  Simpulan.........................................................................................       8
B.  Saran..................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………….         9




BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Masyarakat di Indonesia memiliki budaya yang bermacam-macam, ras, serta etnik. Sehingga dengan sendirinya akan menyebabkan  bermacam-macam bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lainnya. Situasi kebahasaan masyarakat tutur diwarnai dengan penggunaan bahasa pertama atau bahasa etniknya dan bahasa Indonesia dengan segala kemungkinan pemakaian bahasa campuran bahasa dari daerah lain. Apabila dalam kondisi seperti itu, terjadi kontak sosial anta penutur yang terjadi kontak sosial tersebut akan berusaha untuk memilih salah satu bahasa yang dapat dijadikan sebagai variasi dalam situasi tersebut. Dengan demikian pemilihan bahasa berfungsi sebagai pendekatan pada situasi dan kondisi.
Gejalanya terlihat pada penggunaan bahasa yang digunakan oleh mahasiswa dan mahasiswi di kampus STKIP-PGRI PONTIANAK. Agar lancar dalam berkomunikasi dan tujuan komunikasi dapat tercapai seperti yang diharapkan, mahasiswa dan mahasiswi tersebut melakukan campur kode. Sehingga terjadi proses mempengaruhi diantara dua bahasa yang digunakan secara bersamaan oleh si penutur, misalnya pemakaian  bahasa Indonesia yang bersatu sebagai mahasiswa dan mahasiswi di kampus kebanggaan STKIP-PGRI PONTIANAK, bukan berarti penggunaan kaidah bahasa tidak ada batasnya. Bahasa yang digunakan para penutur akan menimbulkan variasi bahasa baru berupa sistem kata sapaan pada sejumlah masyarakat. Hal semacam ini yang menjadi latar belakang pengamatan ini ialah keberadaan penutur bahasa yang memiliki budaya multikultur. Kondisi semacam ini mendorong agar pemahaman antar budaya perlu dimiliki antar penutur agar dapat memahami budaya lain dan mudah dalam bergaul.
Mahasiswa dan mahasiswi multikultur di kampus STKIP-PGRI PONTIANAK merupakan mahasiswa yang mayoritas menggunakan bahasa
Melayu di lingkungan kampus, hal ini dikarenakan sebagian besar mahasiswa dan mahasiswi berasal dari daerah.


B.     Masalah Pengamatan
1.      Faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya campur kode di kampus STKIP-PGRI PONTIANAK?
2.      Apa tujuan penutur menggunakan campur kode di kampus STKIP-PGRI PONTIANAK?
C.    Tujuan Pengamatan
1.      Bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya campur kode di kampus STKIP-PGRI PONTIANAK.
2.      Bertujuan untuk mengetahui tujuan penggunaan campur kode di kampus STKIP-PGRI PONTIANAK.
D.    Manfaat Pengamatan
1.      Memperkaya ilmu di bidang sosiolinguistik khususnya campur kode.
2.      Menjadi bahan perbandingan untuk melakukan pengamatan selanjutnya.




BAB II
PEMBAHASAN

A.    Landasan Teori
Chaer (2004:114) mengatakan di dalam campur kode ada sebuah kode utama atau kode dasar yang digunakan dalam memiliki fungsi dan keotonomiannya, sedangkan kode-kode lain yang terlibat dalam peristiwa tutur itu hanyalah berupa serpihan-serpihan (spieces) saja, tanpa fungsi dan keotonomian sebagai sebuah kode. Akan tetapi campur kode, menurut pendapat Wardhaugh (1992:107), “Convercational kode-mixing involves the deliberatemixing of two languages without and associated topic change”. Campur kode meliputi pencampuran dua bahasa yang dilakukan dengan sengaja tanpa mengganti topik pembicaraan.
Thelander (Chair, 2004:115) menjelaskan apabila suatu peristiwa, tutur klausa-klausa maupun frasa-frasa yang digunakan terdiri dari klausa dan frasa campuran (hybridclauses, hybrid pharases), dan masing-masing klausa atau frase itu tidak lagi mendukung fungsi sendiri-sendiri, maka peristiwa yang terjadi adalah peristiwa campur kode.
Nababan (dalam Rokhman, 2000:6) menyebutkan dengan istilah bahasa gado-gado untuk pemakaian bahasa campuran antara bahasa Indonesia dan bahasa daerah.

B.     Deskripsi Hasil Pengamatan
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan tentang faktor-faktor penyebab timbulnya campur kode di kampus STKIP-PGRI PONTIANAK, dapat disajikan sebagai berikut. Tingkat tutur yang digunakan oleh mahasiswa dan mahasiswi dalam berkomunikasi pada umumnya tidaklah konsisten. Itu berarti, dalam melakukan tutur dalam suatu wacana si penutur sering memakai tingkat tutur lebih dari satu.
Mereka sering menggunakan dua atau lebih bervariasi tingkat tutrnya. Bahkan ada yang mencampurnya dengan bahasa Indonesia sehingga dalam suatu wacana sering terjadi campur kode dari tingkat tutur yang satu ke tingkat tutur yang lain, atau dari tingkat tutr bahasa daaerah ke tutur bahasa Indonesia. Hal ini disebabkan oleh penutur yang menggunakan dua bahasa atau biasa disebut dengan dwibahasa.
 Wardhaugh (1992:107), “Convercational kode-mixing involves the deliberatemixing of two languages without and associated topic change”. Campur kode meliputi pencampuran dua bahasa yang dilakukan dengan sengaja tanpa mengganti topik pembicaraan. Nababan (dalam Rokhman, 2000:6) menyebutkan dengan istilah bahasa gado-gado untuk pemakaian bahasa campuran antara bahasa Indonesia dan bahasa daerah. Dua bahasa tersebut digunakan si penutur dalam waktu bersamaan, hal itu dikarenakan penutur merasa lebih santai dengan menyampaikan apa yang ada dipikirannya tanpa menghiraukan bahasa campuran yang digunakannya. Saya mengamati percakapan antara mahasiswa yang berasal dari Kabupaten Sambas dengan mahasiswi keturunan sambas, tetapi sudah lama menetap di  kota Pontianak.

Konteks: Percakapan seorang mahasiswa yang berasal dari Kabupaten Sambas dengan temannya seorang mahasiswi keturunan sambas, tapi telah lama menetap di kota Pontianak.

Mi:” Bang long, kapan balik ke sambas?”
            “Bang, kapan pulang ke sambas?”

Ma:Intah be i, tunggu libur semesterlah kali tok
            “Belum tahu, kemungkinan saat liburan semester”

Mi:”Daan na’ dipercepat ke?”
            Apa tidak ingin dipercepat?”


Ma:”Usah, tugas kampus yo numpuk”
            “ Jangan, itu banyak tugas dari kampus”

Mi:”Oh, aoklah kalau geye
            “Oh, iyalah kalau begitu”

Ma:”Adek, balik ke sambas ndak liburan ini?”
            “Adik, liburan ini pulang ke sambas gag?”

Mi:”Ndak kali bang long, liburan di sini jak”
            “Mungkin tidak bang, liburan di sini aja”

Ma:”Ngape ude’ tang ndak balik? Daan na’ ke rumah neneknya ke?
            “Kenapa tidak pulang? Apa tidak ingin pergi ke rumah neneknya?”

Mi:”Bile-bile jaklah, liburan itok na’di sini jak”
            “Kapan-kapan sajalah, liburan kali ini di sini aja”

Ma:”Padahal, bang long na’ ngajak balik serate
            “Padahal, abang mau ngajak pulang sama-sama”

Mi:”Oh, makasih jak bang long. Bile-bile jak i
            “Oh, makasih bang. Lain kali aja ya”

Ma:”Aoklah mun geye, bang long masuk ke kelas dolo’ i?
            “Okelah kalau begitu, abang masuk kelas dulu ya?”

Mi:”Aoklah
            “Iya”
Dalam wacana percakapan di atas merupakan campur kode Bahasa Melayu Sambas (BMS) dalam Bahasa Indonesia (BI). Hal ini terlihat pada percakapan antara mahasiswa dan mahasiswi yang ditunjukan oleh kata-kata BMS, yaitu bang long, “abang” dan balik ke sambas, “pulang ke sambas” di antara BI pada kata-kata kapan. Selain itu pada BMS intah be i, “belum tahu” di antara BI pada kata-kata liburan. Selain itu pada BMS Daan na’, “apa tidak” diantara BI kata-kata dipercepat. BMS diantaranya kata usah,”jangan”, pada BI kata banyak tugas dari kampus. BMS diantara adalah kata aoklah, gaye, “iya, begitu” diantaranya BI kata liburan ini. BMS diantara kata adek, balik ke sambas ndak, “adik, pulang ke sambas gag”, BI kata ke rumah neneknya. Pada BMS kata ndak kali bang long ”mungkin tidak bang”, diantara BI pada kata liburan di sini aja . BMS diantara adalah kata ngape ude’ tang ndak balik,”kenapa tidak pulang”, tidak ingin pergi ke rumah nenek. Pada BMS kata bile-bile jaklah”kapan-kapan sajalah”, BI pada kata di sini jak. BMS diantaranya kata bang long na’,”abang mau” diantara BI kata pulang sama-sama. Pada BMS kata bile-bile jak i, “lain kali aja ya”, diantara BI pada kata oh, makasih. BMS pada kata aoklah mun gaye, bang long “okelah kalau begitu, bang”, BI pada kata masuk ke kelas.

Percakapan ini menunjukan adanya bahasa campuran. Dengan demikian wacana percakapan ini merupakan campur kode Bahasa Melayu Sambas (BMS) dalam Bahasa Indonesia (BI).

a.      Jenis Pengamatan
Pengamatan ini merupakan sebuah penelitian lapangan. Penelitian termasuk penelitian kualitatif. Penelitioan deskriptif kualitatif dilakukan, agar dapat mendeskripsikan dan menggambarkan fenomena alam secara langsung.
b.      Lokasi Pengamatan
Penelitian ini dilaksanakan di kampus STKIP-PGRI PONTIANAK, karena di kampus tersebut terdapat budaya yang beranekaragam. Di kampus STKIP-PGRI PONTIANAK terdapat banyak etnis melayu sambas dan etnis lainnya baik sebagai mahasiswa dan mahasiswi, sehingga di kampus STKIP-PGRI PONTIANAK terdapat banyak turunan bahasa melayu yang bervariasi dengan Bahasa Indonesia.


c.       Alat Pengamatan
Ketika melakukan sebuah penelitian, pastinya kita memerlukan sebuah alat. Pada penelitian ini saya menggunan alat utama dan alat bantu. Alat utama yaitu terjun langsung ke tempat yang akan dilakukan penelitian. Sedangkan alat bantu berupa alat tulis, alat elektronik.
 


BAB III
PENUTUP

A.    Simpulan
Setelah melakukan penelitian, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. Tujuan penutur menggunakan campur kode di kampus STKIP-PGRI PONTIANAK agar terjadi keakraban antara sesama mahasiswa dan mahasiswi di kampus tersebut.
B.     Saran
Negara Indonesia memiliki masyarakat yang bilingual dan multilingual, sehingga masyarakat Indonesia dapat dan sering memakai bahasa lebih dari satu atau menyisipkan bahasa daerah ke dalam bahasa Indonesia.
Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat menjadi gambaran untuk penelitian selanjutnya.



DAFTAR PUSTAKA

Chaer, Abdul Leonie Agustina. 2004. Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta Renika Cipta.

Wardhaugh, Ronald. 1992. An Introduction to Sociolinguistics. Cambrigde: Blackwell
        Publishers.

Nababan. 2000. Sosiolinguistik: Suatu Pengantar. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama